Prinsip kerja yang akan dijelaskan hanya IC regulator tipe M, dengan alasan tipe ini paling banyak digunakan saat ini.

CARA KERJA PADA SAAT KUNCI KONTAK ON MESIN MATI

Saat Kunci Kontak ON Mesin Mati


MIC mendeteksi tegangan pada baterai dan meng ON kan Tr1. Ini menyebabkan arus  mengalir ke rotor coil. Pada saat ini  Tr1 dikendalikan MIC dengan kondisi terputus-putus atau ON dan OFF secara terus menerus untuk mempertahankan arus ke rotor coil sebesar 0,2 A, sebagai upaya penghematan arus dari baterai.   
Karena mesin mati maka rotor tidak berputar sehingga tidak terjadi pembangkitan arus listrik dan tegangan pada terminal P adalah NOL. Kondisi ini dideteksi oleh MIC untuk meng ON kan Tr, bila TR3 ON maka listrik akan mengalir dari bateri kontak, lampu, Tr3 dan massa, sehingga lampu menyala.

CARA KERJA PADA SAAT MESIN BERPUTAR

Saat Mesin Berputar
Pada saat mesin hidup maka alternator berputar, sehingga stator coil menghasilkan arus listrik. Adanya arus pada terminal P dideteksi oleh MIC sehingga MIC merubah dari posisi putus-putus pada Tr1  menjadi  ON  terus. Dengan Tr1  ON maka arus bari baterai ke rotor coil menjadi besar, kemagnetan menjadi besar, arus yang dibangkitkan menjadi tinggi. 
Adanya arus dari terminal P menyebabkan MIC akan  meng OFF kan Tr3 dan meng ON kan Tr2. Dengan Tr2 maka lampu menjadi mati karena tidak ada beda potensial antara kedua terminal lampu.

CARA KERJA PADA SAAT TEGANGAN OUT PUT ALTERNATOR MELEBIHI SPESIFIKASI

Saat Tegangan Out Put Alternator Melebihi Spesifikasi
Saat putaran mesin semakin tinggi maka output alternator menjadi semakin tinggi, hal ini dapat merusak sistem kelistrikan pada kendaraan, untuk mengatasi itu maka kemagnetan harus dikurangi atau dihentikan agar tegangan output alternator berkurang.
Bila tegangan terminal B naik maka tegangan pada terminal S juga naik, kondisi ini dideteksi oleh MIC untuk meng OFF kan Tr1, saat Tr1 OFF maka arus ke rotor coil terhenti, kemagnetan menjadi rendah, tegangan output alternator menurun. Saat tegangan output alternator turun maka tegangan terminal S juga turun, kondisi ini dideteksi oleh MIC untuk meng ON kan Tr1. 
Demikian seterusnya sehingga tegangan output dipertahan pada tegangan tertentu yaitu sebesar 13,3 -16,3 Volt.

CARA KERJA PADA SAAT TERMINAL S PUTUS 

Saat Terminal S Putus
Saat mesin hidup dan terminal S  lepas atau kabel yang menghubungkan putus, maka MIC akan mendeteksi bahwa tidak ada input pada terminal S, sehingga MIC akan meng OFF kan Tr2 dan meng ON kan Tr3. Dengan Tr3 ON maka lampu akan menyala.

Pada saat itu MIC juga akan meng ON dan OFF kan Tr1  untuk mempertahankan tegangan output pada tegangan 13,3 -16,3 Volt.  Ini merupakan upaya untuk mempertahan tegangan yang terlalu tinggi untuk melindungi alternator maupun IC regulator.

CARA KERJA PADA SAAT TERMINAL B PUTUS 

Saat Terminal B putus
Bila terminal B putus atau kabel yang menghubungkan putus maka pengisian pada beterai terhenti sehingga tegangan baterai semakin menurun. Kondisi ini dideteksi oleh MIC dari terminal S , sehingga MIC akan meng ON – OFF kan Tr1, untuk mempertahankan terminal B atau terminal P pada tegangan 20 V. Ini merupakan upaya untuk mempertahan tegangan yang terlalu tinggi untuk melindungi alternator maupun IC regulator.
Akibat tidak ada pengisian  maka tegangan baterai menurun,  hal ini dideteksi MIC dari terminal S, bila tegangan kurang dari 13V, maka MIC akan meng OFF kan Tr2 dan meng ON kan Tr3, sehingga lampu menyala.

CARA KERJA PADA SAAT ROTOR COIL TERPUTUS ATAU SIKAT HABIS

Saat Rotor Coil Terputus Atau Sikat Habis
Saat sikat habis atau rotor coil putus maka kemagneten pada rotor menjadi hilang, sehingga pembakitan arus listrik pada alternator terhenti. Kondisi ini akan dideteksi oleh MIC melalui terminal P, karena pada saatitu terminal P menjadi 0 volt.  MIC akan meng OFF kan Tr2 dan meng ON kan Tr3, karena Tr3 ON maka lampu menyala. 

    Teknologi Motor Bensin

    More >>

    Listrik Elektronika Otomotif

    More >>

    Sepeda Motor

    More >>

    Health

    More >>