Langkah kerja atau hal-hal yang dilakukan dalam perawatan sistem pengapian konvensional adalah sebagai berikut:

  1. Memeriksa secara visual kelainan pada komponen dan rangkaian sistem pengapian.
  2. Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah busi.
  3. Memeriksa dan membersihkan kabel tegangan tinggi.
  4. Memeriksa, membersihkan rotor dan tutup distributor.
  5. Memeriksa nok, centrifugal advancer dan vacum advancer.
  6. Memeriksa koil pengapian.
  7. Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah platina/menyetel sudut dwell.
Berikut akan dijelaskan satu persatu dari ketujuh langkah kerja dalam perawatan sistem pengapian konvensional.

A) Memeriksa secara visual kelainan pada komponen dan rangkaian sistem pengapian

Memeriksa Secara Visual Komponen Sistem Pengapian

Pemeriksaan secara visual meliputi hal-hal berikut:
  • Memeriksa jumlah elektrolit baterai (kurang atau tidak), Memeriksa sambungan terminal baterai (kotor atau tidak), Memeriksa kondisi kabel baterai dari kemungkinan putus atau terbakar.
  • Memeriksa koil pengapian dari kemungkinan terminalnya kotor, kabel kendor, putus, terbakar atau bodi retak.
  • Memeriksa distributor dari kemungkinan retak, kotor, terminal aus dan pemasangan kurang baik.
  • Memeriksa kabel busi dari kemungkinan atau pemasangan kurang tepat.

B) Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah busi

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  • Lepas kabel tegangan tinggi yang menempel dibusi, catat urutan kabel yang dilepas agar urutan pengapian tidak salah, karena kabel busi harus dipasang sesuai dengan urutan pengapian atau firing order (FO) yang benar.
Cara Melepas Kabel Tegangan Tinggi yang Benar
  • Lepas busi satu persatu, periksa bagaimana warna dan deposit karbon pada rongga busi, kondisi elektroda dan masukkan busi pada nampan yang berisi bensin.
  • Bersihkan rongga busi menggunakan sikat dan bersihkan elektroda busi dengan amplas. Perhatian: Jangan membersihkan kotoran pada rongga busi dengan benda keras, seperti obeng kecil atau kawat karena dikhawatirkann isolator porselin menjadi retak sehingga busi mati.
  • setel celah elektroda busi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan kendaraan.
Mengukur Celah Busi, Menyetel Celah Busi dan Membersihkan Busi
  • Pasang kembali busi pada silinder. Pemasangan yang benar adalah memutar busi dengan tenaga ringan, setelah ulir habis mengencangkan 1/4 putaran dengan kunci busi.
Saat kita melakukan pengujian busi di luar silinder, kita dapat menyimpulkan busi masih baik, namun terdapat kemungkinan saat di dalam silinder busi mati karena busi bekerja pada tekanan lebih tinggi, sehingga kesimpulan kita salah, untuk mengatasi hal tersebut dibuat Spark plug cleaner and tester.

Cara menggunakan spark plug cleaner tester adalah sebagai berikut:
Membersihkan busi dengan spark plug cleaner tester
  1. Pasang busi yang akan dibersihkan pada lubang pembersih (3), tekan tombol udara untuk membersihkan kotoran yang menempel.
  2. Tekan tombol pasir pembersih sehingga pasir pembersih akan menyemprot rongga busi (atur tekanan 3-4 kg/cm2, waktu 3-4 detik).
  3. Ulangi langkah 1. dan 2. diatas sampai busi bersih. Setelah busi bersih maka tekan tombol udara (1) agar pasir yang masih menempel dapat bersih.
Spark Plug Cleaner tester

Memeriksa busi menggunakan spark plug cleaner tester
  1. Pasang busi pada lubang tempat pemeriksaan, bila diameter lubang dengan busi tidak tepat ganti ukuran lubang (diameter lubang yang tersedia untuk ukuran busi 10mm, 12mm dan 14mm).
  2. Tekan tombol spark test, dan lihat apakah terdapat percikan api pada celah jarum, yang dapat dilihat pada kaca pandang (9) dan (10), bila ada berarti alat berfungsi.
  3. Pasang kabel tegangan tinggi pada terminal busi.
  4. Tekan tombol spark test (6), pada beberapa kondisi tekanan, seperti ditunjukan tabel di bawah ini.
Tekanan yang digunakan
Hasil pengujian yang seharusnya
Tekanan 2-3 kg/cm2
Terjadi percikan api pada kaca pandang (9)
Tekanan 3-4 kg/cm2
Terjadi percikan pada kaca pandang (9) dan (10)
Tekanan 5 kg/cm2
Terjadi percikan pada kaca pandang (10)
Tekanan 2-3 kg/cm2
Terjadi percikan api pada kaca pandang (10) saja berarti busi sudah jelek
  

C) Memeriksa dan membersihkan kabel tegangan tinggi

  1.  Lepas kabel tegangan tinggi, bersihkan ujung kabel dari kemungkinan ada karat menggunakan amplas.
  2. Periksa tahanan kabel menggunakan ohm meter (multi meter bagian ohm, posisi selektor pada 1xK), tahanan kabel harus kurang dari 25 kilo ohm.
Mengukur Tahanan Kabel Tegangan Tinggi/Kabel Busi
Hal yang harus diperhatikan: jangan menekuk atau menarik kabel berlebihan sebab dapat merusak kabel tegangan tinggi.

D) Memeriksa, membersihkan rotor dan tutup distributor

  1. Lepas tutup distributor dengan melepas kait penguncinya.
  2. Periksa tutup distributor dari kemungkinan retak, karat/kotor pada terminal tegangan tinggi.
  3. Bersihkan terminal tegangan tinggi dengan amplas.
  4. Lepas rotor, bersihkan karat/deposit pada ujung rotor menggunakan amplas.

E) Memeriksa nok, centrifugal advancer dan vacum advancer

  1. Periksa permukaan poros nok dari kemungkinan aus, keausan secara visual dapat dilihat dari banyaknya goresan pada nok. Lumasi poros menggunakan grease.
  2. Periksa kerja centrifugal advancer dengan cara: Pasang kembali rotor yang telah dibersihkan, putar rotor searah putaran rotor saat mesin hidup. Lepas rotor maka rotor harus segera kembali. Kekocakkan rotor saat diputar tidak boleh berlebihan.
  3. Periksa vacum advancer dengan cara: lepas slang vacum, hubungkan ke pompa vacum, lakukan pemompaan, amati dudukan platina (breaker plate) harus bergerak. Bila tidak mempunyai pompa vacum dapat dengan cara dihisap dengan kuat.
Memeriksa Centrifugal Advancer dan Vacum Advancer

F) Memeriksa koil Pengapian

Langkah-langkah dalam memeriksa koil pengapian yaitu:
  • Atur selektor multi meter kearah X1ohm, kalibrasi ohm meter dengan cara menghubungkan kedua colok ukur, setel penunjukan jarum tepat pada 0 ohm, bila penyetelan tidak tercapai periksa/ganti baterai multi meter.
  • Periksa tahanan resistor dengan menghubungkan colok ukur pada kedua resistor. Nilai tahanan resistor seharusnya 1,3-1,5 ohm. Pada koil pengapian jenis internal resistor, pengukuran resistor dengan menghubungkan colok ukur pada terminal (B) dan terminal (+).
Memeriksa Tahanan Resistor dan Kebocoran ke Bodi
  • Periksa tahanan primer koil dengan menghubungkan colok ukur antara terminal (+) dengan terminal (-) koil. Nilai tahanan seharusnya 1,3-1,6 ohm.
Memeriksa Tahanan Primer Koil dan Sekunder Koil
  • Atur selektor pada posisi 1XK, kalibrasi ohm meter dengan cara menghubungkan kedua colok ukur, setel penunjukan tepat pada 0 ohm.
  • Periksa tahanan sekunder koil dengan menghubungkan colok ukur antara terminal (+) dengan terminal tinggi koil. Nilai tahanan 10-15 kilo ohm.
  • Periksa kebocoran atau hubungan singkat dengan cara menghubungkan (+) koil dengan bodi. Tahanan harus menunjukan tak hingga.

G) Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah platina/menyetel sudut dwell

Menyetel celah platina dan sudut dwell merupakan pekerjaan yang sama.
Perbedaan antara menyetel sudut dwell dengan menyetel celah platina adalah:
  • Menyetel sudut dwell menggunakan alat dwell tester untuk mengukur lama platina menutup. Pengukuran dilakukan dengan alat ukur elektrik, hasil pengukuran lebih akurat tapi harga alat mahal.
  • Menyetel celah platina menggunakan alat feeler gauge, untuk mengukur celah platina sebagai indikator lama atau sudut platina membuka. Hasil pengukuran kurang akurat, tetapi harga alat 1/1000 dari harga alat dwell tester.
  • Bila celah platina besar maka sudut dwell kecil, dan sebaliknya bila celah platina kecil maka sudut dwell menjadi besar.
Langkah menyetel celah platina
Langkah-langkah dalam penyetelan celah platina yaitu sebagai berikut:
  • Putar puli poros engkol sampai rubbing block pada puncak nok atau platina membuka maksimal.
  • Periksa kondisi permukaan platina dari kemungkinan aus, terbakar, kontak yang tidak tepat. Bila terjadi keausan platina, lepas platina dengan melepas sekerup pengikatnya. Amplas permukaan platina sampai keausan hilang, periksa ketepatan kontak permukaannya. Membersihkan platina juga dapat dilakukan langsung tanpa harus melepas dari dudukannya, namun dengan cara ini hasilnya sering menyebabkan permukaan kontak tidak tepat atau adanya serpihan amplas tertinggal dipermukaan kontak sehingga saat platina menutup tidak ada aliran listrik akibat terganjal oleh serpihan amplas.
Menyetel Celah Platina
  • Pasang kembali platina, geser penyetelan platina sampai platina membuka 0,40-0,50 mm, kencangkan sekerup pengikat namun platina masih dapat digeser.
  • Setel celah platina dengan cara menyisipkan feeler gauge ukuran 0,40-0,50 mm, bila feeler tidak dapat masuk berarti celah terlalu kecil, dan sebaliknya. Letakan obeng (-) pada tempat penyetelan putar obeng searah jarum jam untuk memperbesar celah dan sebaliknya. Kencangkan sekerup pengikat agar celah tidak berubah.
Beberapa kendaraan menggunakan celah rubbing block sebagai spesifikasi menyetel celah platina. Cara penyetelan kedua model tersebut sama, namun bila spesifikasi kendaraan menentukan celah rubbing block kita setel celah platina hasilnya dapat berbeda, untuk itu ikuti petunjuk yang diberikan produsen kendaraan.
Kelebihan penyetelan celah pada rubbing block adalah permukaan kontak platina tidak kotor oleh minyak pada feeler gauge, adanya minyak pada permukaan kontak menyebabkan oksidasi pada permukaan kontak lebih cepat sehingga usia platina lebih pendek.

Cara menyetel sudut dwell
Cara menyetel sudut dwell dengan dwell tester yaitu:
  • Pasang dwell tester sesuai petunjuk alat, untuk model 2 kabel maka kabel merah dihubungkan terminal distributor atau (-) koil pengapian, kabel hitam dihubungkan ke massa.
Pemasangan dwell Tester
  • Hidupkan mesin, lihat besar sudut dwell yang ditunjukan oleh alat ukur. Pada mesin 4 silinder spesifikasi sudut dwell sebesar 52+2 derajat.
  • Bila sudut dwell terlalu besar, berarti celah platina terlalu sempit. Matikan mesin, buka tutup distributor, kendorkan mur pengikat platina, setel sudut dwell dengan menggeser dudukan platina kearah celah platina yang lebih besar.
  • Pasang kembali tutup distributor, hidupkan mesin, periksa apakah hasil penyetelan sudut dwell telah tepat. Ulangi bila hasil penyetelan belum tepat.

    Teknologi Motor Bensin

    More >>

    Listrik Elektronika Otomotif

    More >>

    Sepeda Motor

    More >>

    Health

    More >>